DaerahPertanian

Musim Tanam Tembakau Dimulai di Temanggung, Jawa Tengah

×

Musim Tanam Tembakau Dimulai di Temanggung, Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Musim Tanam Tembakau Dimulai di Temanggung, Jawa Tengah

Musim Tanam Tembakau Dimulai di Temanggung, Petani Berharap Harga Lebih Baik

Temanggung, Jawa Tengah – Musim tanam tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, telah dimulai. Para petani di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau serentak melakukan tradisi wiwit tembakau sebagai tanda dimulainya musim tanam tahun ini.

“Petani Temanggung sekarang ini sudah mulai menanam tembakau. Dengan didukung cuaca yang bagus ini, kami berharap tanaman tembakau tumbuh subur dan nanti di masa panen menjadi tembakau kering yang berkualitas, sehingga laku dijual dengan harga tinggi,” kata Sutopo, seorang petani Temanggung.

Petani berharap pabrikan dapat membeli tembakau mereka lebih awal, dengan harga yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, harga tembakau kualitas D berkisar Rp100.000 per kilogram, sedangkan kualitas E dan F dihargai Rp200.000 lebih per kilogramnya.

Baca Juga :  Penandatanganan MOU dan PKS antara PT Bangun Banua dan Universitas Lambung Mangkurat

“Petani masih berharap betul pabrikan membeli dengan harga tinggi, minimal dikisaran harga Rp100.000 per kilogram. Kalau tahun lalu harga rata-rata Rp50 – Rp60 ribu per kilogram, mudah-mudahan tahun ini bisa naik menjadi Rp100.000 per kg,” kata Sutopo.

Luas area tanam tembakau di Temanggung pada tahun 2024 mencapai 14 hingga 15 hektare, meliputi kawasan Gunung Prau, Sindoro, dan Sumbing. Petani di lereng Gunung Prau sudah mulai menanam pada bulan April, sedangkan petani di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing baru mulai menanam, namun sebagian sudah ada yang menanam.

Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, akan segera berkoordinasi dengan pihak pabrikan untuk memastikan harga dan kapan gudang akan memulai pembelian tembakau dari petani. Ia berharap pabrikan agar memprioritaskan tembakau milik petani Temanggung.

Baca Juga :  Study Tour Diperketat, Usai Kecelakaan Maut Bus SMK Lingga Kencana

“Tentu terpenting seluruh hasil panen masyarakat Temanggung dapat diakomodasi pihak gudang, dan tentunya dengan harga yang setimbal dengan kualitas tembakau kering agar masyarakat dapat menikmati keuntungan dari hasil panen,” kata Hary Agung Prabowo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *