BeritaEkonomi

Inovasi Kerajinan Anyaman Pandan Pandeglang Berdayakan Lansia dan IRT

×

Inovasi Kerajinan Anyaman Pandan Pandeglang Berdayakan Lansia dan IRT

Sebarkan artikel ini
Inovasi Kerajinan Anyaman Pandan Pandeglang

Inovasi Kerajinan Anyaman Pandan Pandeglang Berdayakan Lansia dan IRT

Pandeglang, Banten – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) anyaman pandan di Kabupaten Pandeglang, Banten, berinovasi dengan menggabungkan tradisi dan modernitas. Tak hanya melestarikan warisan budaya, usaha ini pun memberdayakan 70 lansia dan ibu rumah tangga (IRT).

Adi Pandat (40), pengusaha kerajinan anyaman pandan asal Desa Pandat, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, membuka peluang usaha bagi warga sekitarnya. Ia menamai usahanya “Pandan’S Craft Banten”, memanfaatkan pandan sebagai bahan baku yang melimpah di daerahnya.

Kerajinan anyaman daun pandan Adi terbilang unik. Ia mengkreasikan bentuk tradisional menjadi modern dengan memadukan anyaman, jahit, lem, kain, aksesoris, gambar 3D, logo, dan lainnya. “Saya membuat inovasi produk yang disesuaikan dengan tren saat ini,” ujar Adi.

Baca Juga :  Patroli Malam Polsek Besuki Ungkap Jaringan Narkoba di Situbondo

Adi menekuni bisnis rumahan ini sejak 2015, meneruskan warisan leluhurnya. “Saya mulai fokus usaha dari tahun 2015. Kalau usaha ini sudah turun-temurun dari kakek, nenek dan sekarang semakin berkembang,” terangnya.

Harga jual kerajinan Adi bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp250 ribu. Pembelinya datang dari berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara, seperti Malaysia dan Thailand. “Dijualnya online ke berbagai market place dan offline di dalam dan luar daerah serta mengikuti pameran,” terangnya.

Proses pembuatannya pun terbilang rumit. Dimulai dari memetik daun pandan, membuang duri, membentuk daun sesuai pola, merebus, merendam, mengeringkan, hingga siap dianyam. “Setelah itu, daun pandan siap dianyam dan dibentuk tikar, topi, kanderon atau tas dan lainnya,” imbuh Adi.

Baca Juga :  58.000 Pemudik Mendaftar, Mudik Gratis Polri Presisi 2024 Mendapat Antusiasme Tinggi

Setelah dianyam, kerajinan dimodifikasi dengan menambahkan gambar/aksesoris, membuat pola tas, proses pengguntingan dan jahit. Hasilnya kemudian diberi pewarna, dijemur, dan difernis agar mengkilap.

Pemberdayaan Lansia dan IRT

Adi mempekerjakan 70 orang, didominasi lansia dan IRT. Para lansia bebas menganyam dari rumah agar tetap bisa berkumpul bersama keluarga. “Ibu penganyamnya ada 70 orang, mereka membuat anyaman di rumah masing-masing,” kata Adi.

Dalam satu hari, satu orang ibu penganyam bisa membuat lima topi, sedangkan untuk tikar, satu hari menghasilkan satu buah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *