Siarnews.com – Popularitas Windows 11 yang digadang-gadang sebagai masa depan komputasi tampaknya mulai memudar. Hal ini terlihat dari tren pengguna yang berbondong-bondong kembali ke Windows 10, sistem operasi pendahulunya. Berbagai alasan melatarbelakangi kemunduran ini, mulai dari performa yang menurun, fitur yang hilang, hingga kekhawatiran akan privasi.
Performa Diragukan
Salah satu keluhan utama penggunanya adalah performanya yang dirasa lebih lambat dibandingkan Windows 10. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti hardware yang tidak kompatibel dan optimasi sistem yang belum sempurna. Pengguna yang mengalami masalah ini pun memilih untuk kembali ke Windows 10 yang terasa lebih stabil dan lancar.
Fitur Windows 10 Lebih Disukai
Selain performa, Windows 11 juga dikritik karena menghilangkan beberapa fitur yang disukai pengguna Windows 10. Salah satu contohnya adalah menu Start yang didesain ulang dan dianggap kurang intuitif. Pengguna pun harus memasang aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan kembali fungsionalitas yang hilang.
Kekhawatiran Privasi Terkait AI
Microsoft berencana untuk mengintegrasikan lebih banyak fitur AI ke dalamnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna terkait privasi dan keamanan data mereka. Ketidakpercayaan terhadap AI ini mendorong beberapa pengguna untuk kembali ke Windows 10 yang dianggap lebih aman.
Masa Depan Windows 10 dan 11
Meskipun digembar-gemborkan sebagai masa depan komputasi, tren saat ini menunjukkan bahwa Windows 10 masih menjadi pilihan yang lebih disukai banyak pengguna. Microsoft perlu mengatasi berbagai keluhan dan kekhawatiran pengguna agar Windows 11 dapat kembali menarik minat publik.
Kemunduran Windows 11 menjadi pelajaran penting bagi Microsoft untuk lebih memperhatikan kebutuhan dan preferensi penggunanya. Jika Microsoft ingin bertahan, mereka perlu meningkatkan performa, mengembalikan fitur yang disukai, dan membangun kepercayaan pengguna terhadap teknologi AI.